Presiden Jokowi Terima Kunjungan PPDI: Komitmen untuk Mewujudkan Indonesia Inklusif

DialogEkonomi318 Dilihat

Jakarta, Dialoguejakarta.com – Presiden Joko Widodo menerima kunjungan perwakilan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/9). Dalam pertemuan yang berlangsung akrab tersebut, Ketua PPDI, Norman Yulian, mengungkapkan rasa terima kasih atas kesempatan berdiskusi dengan Kepala Negara mengenai isu-isu disabilitas di Tanah Air.

“Alhamdulillah, suasana sangat hangat. Pak Jokowi sangat menerima kami, dan kami bisa berbicara santai mengenai berbagai hal terkait disabilitas,” kata Norman dalam keterangan resminya.

Norman menekankan pentingnya implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Ia berharap agar kemitraan antara pemerintah pusat dan daerah dapat ditingkatkan, sehingga para penyandang disabilitas dilibatkan dalam pembangunan Indonesia yang inklusif. “Kami ingin agar gubernur, bupati, dan wali kota merangkul kami untuk bersama-sama membangun inklusi,” ungkapnya.

Isu ketenagakerjaan juga menjadi fokus diskusi, di mana Norman menyoroti kuota tenaga kerja disabilitas yang diatur dalam UU tersebut. Ia menegaskan bahwa kuota 1-2 persen harus menjadi perhatian khusus bagi kementerian dan kepala daerah agar implementasinya lebih maksimal.

Presiden Jokowi memberikan respons positif terhadap keberadaan PPDI dan menyatakan harapannya agar organisasi disabilitas terus bersinergi dengan pemerintah. “Beliau berharap kita bisa terus bersinergi dengan pemerintah baru untuk membangun Indonesia yang inklusi,” ujar Norman.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Presiden Jokowi menyerahkan bantuan berupa mobil operasional untuk PPDI, serta menyediakan sekretariat yang layak bagi organisasi tersebut. “Alhamdulillah, Pak Presiden memberikan bantuan mobil operasional dan sekretariat yang layak untuk kami,” kata Norman.

Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan langkah-langkah konkret untuk implementasi UU Nomor 8 Tahun 2016 dapat segera dilaksanakan, sehingga hak-hak penyandang disabilitas di Indonesia dapat lebih terpenuhi. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf dan Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia.(*/fit)

 

Komentar