Lanal Tegal Ungkap Kasus Peredaran Obat Terlarang

Maritim299 Dilihat

Pemalang, Dialoguejakarta.com – Pangkalan TNI AL (Lanal) Tegal mengungkap kasus peredaran obat-obatan terlarang di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Dalam operasi tersebut, tim TNI AL berhasil menangkap satu orang tersangka berinisial “MH” dan menyita sejumlah ± 4.269 butir obat terlarang dengan berbagai merk diantaranya Trihexyphebidyl, Tramadol, Eximer, YY, dan DMP. Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Lanal Tegal Letkol Laut (P) Rizki Purnama Putra, Rabu, (30/10/2024).

Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi yang diterima oleh masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di Kabupaten Pemalang. Setelah melakukan penyelidikan, tim menentukan dua titik lokasi dan berhasil menangkap tangan pengedar obat-obatan terlarang tersebut dengan modus berpura-pura sebagai pembeli.

Namun di lokasi yang lain dikarenakan bocornya informasi salah satu pelaku berhasil melarikan diri dan saat ini masih dalam pengejaran dari pihak Kepolisian. Selain barang bukti berupa obat-obatan tim juga berhasil menyita barang bukti diantaranya 1 HP merk Realme, 1 HP Merk Oppo, 1 buah Dompet berwarna cokelat, 1 buah KTP, 1 buah ATM BCA, 1 buah gunting potong dan uang cash sejumlah Rp. 1.283.500.-

Komandan Lanal Tegal Letkol Laut (P) Rizki Purnama Putra dalam konferensi pers menyatakan, Lanal Tegal berkomitmen untuk memberantas peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di wilayah kerjanya. Tindakan tegas akan diambil terhadap siapa pun yang terlibat dalam perdagangan obat-obatan terlarang dan tidak akan berkompromi dalam pemberantasan obat-obatan terlarang.

“Kami menghimbau kepada semua pihak untuk bersama-sama dan bahu membahu dalam pemberantasan obat-obat terlarang, sehingga generasi bangsa kita atau anak-anak kita dapat tumbuh menjadi generasi emas dan mewujudkan Indonesia Emas.” Jelas Danlanal.

Kasus ini kini sedang dalam proses penyidikan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan yang lebih besar dan mencari tahu sumber pengadaan obat-obatan terlarang tersebut. Operasi ini dapat dilaksanakan karena adanya sinergi antara TNI-Polri dan BNN serta unsur-unsur pemerintahan lainnya. (ARY).

Komentar