Jakarta, Dialoguejakarta.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kec.Jatinegara, Drs.KH Akmal Shiddieq, SQ, secara resmi membuka kegiatan Pelatihan Jurnalisme Profetik, di Masjid Jami Nurul Mu’min, Kel.Cipinang Besar Selatan, Sabtu (03/02/2024).
Kegiatan Pelatihan Jurnalisme Profetik dengan tema “Be a Good Journalist Make a Better Future”, sebagai tindak lanjut beberapa kali pertemuan sebelumnya antara pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kec.Jatinegara dengan pengurus Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI). Dimana program dari PJMI salah satunya, ‘Pelatihan Jurnalisme Profetik, Sejuta Jurnalis Masjid’.
Para peserta dalam kegiatan tersebut, merupakan para pengurus MUI Kec.Jatinegara, dan MUI Kelurahan se-Kecamatan Jatinegara, serta unsur peserta lainnya.
Selain Ketua MUI Kec.Jatinegara dalam kegiatan tersebut juga hadir, Ust Yusuf Sally selaku Ketua DKM Masjid Jami Nurul Mu’min, jajaran pengurus MUI Kec.Jatinegara, perwakilan dari Ormas Islam, perwakilan dari Karang Taruna, dan Ketua Umum PJMI, H.Ismail Lutan beserta jajaran pengurusnya, serta tamu undangan lainnya.
Acara Pelatihan Jurnalisme Profetik, yang di-moderatori langsung oleh Ketua Umum PJMI, H.Ismail Lutan, menghadirkan narasumber, Mohammad Anthoni dengan materi Creative Writing, W.Suratman dengan materi Teknik Penulisan Siaran Pers dan Setyohadi Wiratmoko dengan materi Conten Creator dan Teknologi Digital Untuk Menunjang Aktivitas Dakwah.
Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi MUI Kec.Jatinegara, sekalgus ketua panitia acara tersebut Anugrah Widhy,S.Fil.I menyampaikan bahwa Pelatihan Jurnalisme Profetik ini merupakan salah satu program kegiatan dibawah Komisi Informasi dan Komunikasi.
“Pelatihan Jurnalisme Profetik ini sangat penting bagi para pengurus MUI Kec.Jatinegara khususnya dan juga para pengurus ormas Islam lainnya, agar bisa menuangkan ide dan gagasanya melalui tulisan, serta mampu mengemas dakwah dengan dukungan teknologi digital,”jelasnya.
Senada dengan Anugrah Widhy, Ketua MUI Kec. Jatinegara, KH Drs.KH Akmal Shiddieq, SQ, menegaskan bahwa kegiatan pelatihan Jurnalisme Profetik ini sangat penting, untuk memberikan edukasi yang kita tidak dapatkan dari majelis-majelis di-pengajian. Dan ini kita dapatkan langsung secara teknis dari para praktisi yang sudah berpengalaman.
“Terserah nantinya para peserta akan menjadi jurnalis atau tidak, itu tergantung dari pilihan pribadi masing-masing. Setiap kita bisa untuk menjadi jurnalis, asal kita memliki pengetahuan tetang ilmu jurnalistik tersebut dengan benar,”jelas Ketua MUI Kec.Jatinegara.
Lebih lanjut, KH Akmal Shiddieq juga mengungkapkan keprihatinannya dalam kondisi saat ini, dimana berita hoax atau berita bohong banyak membanjiri group-group wa. Suatu fenomena kebohongan yang diungkapkan terus menerus akan diyakini sebagai suatu kebenaran, dan ini sangat berbahaya.
Untuk itu, Ketua MUI Kec.Jatinegara ini mengingatkan pentingnya untuk selalu hati-hati dan ‘tabayun’, teliti terlebih dahulu ketika menerima sebuah informasi, jangan langsung share dan sebarkan, bijaklah kita dalam bermedia social.
KH Akmal Shiddieq dalam kesempatan tersebut juga berpesan dalam membuat suatu berita paling tidak harus ABC (akurasi, berimbang dan clear/tuntas pembahasanya).
Harapan kedepan menurut KH Akmal Shidddieq, bahwa kegiatan pelatihan ini tidak berhenti disini, tetapi ada tindak lanjut kedepanya. Membuka wawasan dan cara pandang dari para peserta untuk lebih bijak dalam bermedia social ditengah pesatnya erah digital saat ini, sehingga diharapkan juga bisa membendung dan mencounter berita-berita hoax.
“Selain itu juga diharapkan, para peserta yang berprofesi sebagai Da’i, bisa mengemas aktivitas dakwahnya dengan dukungan teknologi digital yang lebih kreatif, sehingga bisa menjangkau audensi yang lebih luas,”pungkas Ketua MUI Kec.Jatinegara. (*/Fit)
Komentar