JAKARTA, dialoguejakarta.com – Masyarakat olahraga Indonesia tampaknya sudah tak bisa menutupi kekecewaannya. Mereka meluapkannya saat pembukaan Indonesia Sports Synergy Summit (ISSS) dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI 2025.
Acara yang dilangsungkan di Jakarta International Convention Center (JICC), Jumat, 5 September 2025 itu dihadiri oleh 38 Ketua KONI Provinsi, Kabupaten/Kota, serta 78 pengurus induk cabang olahraga.
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo yang diwakili Raden Isnanta, Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga didaulat untuk memberikan sambutan.
Namun, ratusan peserta yang hadir tampak kecewa dengan ketidakhadiran Menpora Dito. Kekecewaan itu ditumpahkan saat Raden Isnanta memberi sambutan.
Suasana di JICC kontan riuh. Tanpa dikomando para peserta meneriakan huuuh …. Raden Isnanta pun merasa tak nyaman dan langsung turun dari podium.
“Jika kehadiran saya mewakili Menpora tak diinginkan saudara-saudara, saya tidak akan berlama-lama berdiri diri. Terima kasih,” kata Raden Isnanta yang disambut pekik peserta acara.
Saat Raden Isnanta turun, beberapa orang membentangkan poster bertuliskan: Tolak Permenpora Nomor 14 Tahun 2024.
“Itulah risiko seorang pejabat ketika mengambil kebijakan yang salah. Kenapa harus ada Permenpora? Menpora cukup regulasi saja. KONI harus digandeng sebagai mitra,” ujar Setya Darma Madjid, Wakil Sekjen Perbasi menanggapi soal Permenpora.
Hal senada juga diungkapkan pengurus KONI Provinsi dan Kabupaten/Kota lainnya.
Ketua KONI Provinsi Bangka Belitung adalah Ricky Kurniawan mengungkapkan keresahan terkait dampak Permenpora Nomor 14/2024.
“Kami sudah merasakan dampaknya meski Permenpora itu belum diberlakukan. Bulan depan kami harus angkat kaki dari kantor karena tak ada dana untuk bayar sewa,” tutur Ricky.
Menurutnya Permenpora tersebut dinilai tidak pas dan mengerdilkan peran KONI, sehingga beberapa pengurus KONI provinsi termasuk KONI Bangka Belitung menolak dan mendesak revisi Permenpora Nomor 14 Tahun 2024.
Seperti diketahui peraturan menteri pemuda dan olahraga (Permenpora) yang akan diberlakukan pada Oktober 2025 itu bertentangan dengan semangat olahraga dan Olympic Charter.
Komite Olahraga Indonesia (KONI) Provinsi hingga Kabupaten/Kota pun terkena dampaknya. Akibatnya pembinaan atlet tidak berjalan sebagaimana mestinya.
“Ini forum terhormat. Kita harus saling menghormati. Mohon tertib. Mari kita bersikap dengan bertutur kata yang baik. Jika ada hal-hal yang mengganjal nanti kita bicarakan bersama,” tegas Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman menenangkan suasana yang disambut tepuk tangan peserta.
Marciano dalam sambutannya mengajak semua peserta fokus pada Kongres KONI 2025.
“Rakernas KONI 2025 akan membedah permasalahan yang kita hadapi, baik kendala dan tata kelola organisasi olahraga itu agar semakin baik. Pun soal hubungan yang harus sejalan dengan apa yang digariskan oleh pemerintah, kita melihat hal yang perlu ditingkatkan dan kolaborasi menjadi kunci,” kata Marciano Norman.
Dia berharap seluruh pengurus KONI di tingkat pusat dan daerah dapat bersinergi, berkolaborasi, dan berinovasi untuk mencapai prestasi yang membanggakan.
Sebelumnya, Sekjen KONI Pusat Drs.Tb.Lukman Djajadikusuma, MEMOS memberikan sambutan kepada para hadirin baik 38 KONI Provinsi, KONI IKN, 78 induk cabang olahraga, 6 organisasi fungsional, dan bahkan KONI Kabupaten/Kota di Indonesia.
“ISSS ini bukan hanya sebuah acara, namun menjadi momentum sinergi lintas sektor pariwisata, pendidikan, teknologi dan swasta yang diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan peningkatan prestasi olahraga di Indonesia,” terangnya.
Soal Rakernas KONI, Ade Lukman mengutarakan akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menjalin komunikasi dan koordinasi dengan KONI provinsi lain, serta dengan pengurus besar cabang olahraga.
“Kami optimis, dengan kerja keras dan sinergi yang baik, kita dapat meningkatkan prestasi olahraga di Indonesia,” pungkas Ade Lukman.
Rakernas ini diharapkan dapat menghasilkan rumusan-rumusan strategis yang akan menjadi pedoman bagi pengembangan olahraga di seluruh Indonesia, serta meningkatkan prestasi olahraga nasional di kancah internasional. (*)
