Jakarta, Dialoguejakarta.com – Visinema Pictures, rumah produksi yang dikenal dengan karya-karya penuh makna, memperkenalkan dua talenta muda berbakat sebagai bagian dari Visinema Next Generation: Michael Rainheart dan Febri Darmayanti. Keduanya dipercaya membawa regenerasi segar bagi perfilman Indonesia, memulai debut mereka dalam film horor “Hutang Nyawa” yang telah ditonton lebih dari 350.000 penonton sejak penayangan perdananya pada 12 Desember 2024.
Sebagai Co-Producer, Michael Rainheart menghadirkan pendekatan strategis dalam mengelola elemen-elemen film, sementara Febri Darmayanti, sebagai Penulis Skenario, mengeksekusi cerita yang autentik dengan sentuhan budaya lokal. Langkah ini menjadi bukti komitmen Visinema dalam mendukung talenta muda untuk berkembang dan menghadirkan karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga bermakna.
Lulusan Universitas Multimedia Nusantara, Michael Rainheart, memiliki pengalaman lebih dari enam tahun di dunia perfilman, termasuk karya yang telah diputar di festival nasional dan internasional. Ia juga merupakan peserta terpilih di sejumlah program bergengsi, seperti Art of the Score di The Juilliard School dan Platform Busan. Bergabung dengan Visinema sejak produksi “Home Sweet Loan” dan “Musikal Keluarga Cemara”, Michael kini dipercaya sebagai Co-Producer dalam film “Hutang Nyawa”.
Dalam proyek ini, Michael fokus pada pengoptimalan daya tarik visual dan atmosfer horor. Ia bekerja sama erat dengan sutradara dan tim produksi untuk menciptakan pengalaman sinematik yang menegangkan. Michael juga memastikan adegan ritual dan mantra yang menjadi inti cerita dieksekusi dengan maksimal, sehingga memberikan kesan mendalam kepada penonton.
Febri Darmayanti, penulis asal Bali, dikenal melalui karyanya yang mengangkat isu sosial dengan pendekatan unik. Ia telah memenangkan penghargaan sebagai Penulis Naskah Terbaik dalam Workshop Penulisan Naskah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bergabung dengan Visinema melalui laboratorium pengembangan Skriptura, Febri memulai debutnya sebagai penulis skenario layar lebar melalui “Hutang Nyawa”, adaptasi dari thread viral karya Anggi Noen di platform X.
Febri menghadirkan cerita yang menggambarkan praktik tumbal pabrik batik dengan memadukan horor klenik dan isu perjuangan keluarga. Proses kreatifnya melibatkan kolaborasi lintas benua dengan Calvin Ramelan, menghasilkan cerita yang relevan, kuat, dan berbeda dari film horor kebanyakan.
Menurut Angga Dwimas Sasongko, Founder & Group CEO Visinema, regenerasi adalah kunci keberlanjutan industri film.
“Kami percaya masa depan perfilman Indonesia ada di tangan generasi berikutnya. Michael dan Febri adalah contoh nyata dedikasi dan potensi besar talenta muda Indonesia. Mereka membawa semangat baru yang akan memperkaya industri ini,” ujarnya. Senin, 16 Desember 2024.
Senada dengan Angga, Cristian Immanuel, Produser “Hutang Nyawa”, menilai keterlibatan Michael dan Febri membawa energi dan perspektif baru.
“Mereka tidak hanya berbakat tetapi juga memiliki visi yang jelas untuk menciptakan karya berkualitas tinggi. Kami yakin mereka akan menjadi pilar penting bagi masa depan perfilman Indonesia.”
Film “Hutang Nyawa”, yang mengisahkan tradisi klenik dan perjuangan keluarga dalam konteks horor, menjadi batu loncatan penting bagi Michael dan Febri. Visual yang menyeramkan, narasi yang kuat, serta elemen budaya yang autentik membuat film ini menarik perhatian publik.
Kehadiran Michael Rainheart dan Febri Darmayanti di bawah naungan Visinema Next Generation bukan hanya menandai regenerasi, tetapi juga memberikan harapan baru bagi perkembangan perfilman Indonesia. Saksikan karya mereka di “Hutang Nyawa”, yang kini tengah tayang di bioskop seluruh Indonesia.
Komentar