Pemerintah Tegaskan Komitmen untuk Mempertahankan Industri Tekstil Lokal

DialogEkonomi362 Dilihat

Jakarta, Dialoguejakarta.com – Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri untuk membahas perkembangan industri tekstil dalam negeri di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 29 Oktober 2024. Dalam keterangannya usai pertemuan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga kelangsungan industri tekstil yang tengah menghadapi berbagai tantangan.

“Beliau ingin update mengenai situasi terkini, khususnya terkait industri tekstil, salah satunya Sritex. Arahan beliau agar perusahaan tetap berjalan,” ujar Airlangga melalui siaran pers, selasa.

Terkait status pailit Sritex, Menko Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah akan berkoordinasi dengan kurator sebelum mengambil langkah selanjutnya.

“Nanti dilihat dulu karena sekarang statusnya ada kurator. Tentu harus ada pembicaraan dengan kurator,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan bahwa pemerintah memastikan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak akan terjadi. Ia menginstruksikan agar industri tekstil tetap berproduksi, memberikan jaminan kepada karyawan untuk tetap tenang.

“Kita minta agar semua karyawan tetap tenang karena pemerintah akan memberikan solusi terbaik bagi mereka. Kondisi saat ini masih dalam proses hukum, dan langkah-langkah selanjutnya sudah sangat baik,” ucap Yassierli.

Yassierli juga menekankan bahwa perlindungan tenaga kerja di industri tekstil akan terus diperhatikan, dan hak-hak para pekerja akan tetap terpenuhi.

“Saya lebih concern terkait ketenagakerjaan untuk memastikan semua hak-hak dari para pekerja di Sritex tetap terpenuhi. Mereka harus tetap tenang, dan saya sudah mengutus Wakil Menteri Ketenagakerjaan untuk ke sana dan hasilnya insyaallah baik,” tambahnya.

Rapat ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mendukung industri tekstil, serta melindungi tenaga kerja dan menjaga stabilitas di sektor yang vital bagi perekonomian nasional. (*/fit)

 

Komentar