Luhut Resmikan Bandara Dhoho Kediri, Proyek Pertama yang Tanpa Dana APBN

DialogDaerah2587 Dilihat

Jatim, Dialoguejakarta.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, meresmikan Bandara Dhoho di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (18/10). Bandara Dhoho menjadi proyek percontohan pertama di Indonesia dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited, di mana inisiatif dan pendanaannya sepenuhnya berasal dari pihak swasta.

“Bandara Dhoho Kediri menjadi proyek percontohan pertama di Indonesia dengan skema KPBU unsolicited. Inisiatif proyek datang dari pihak swasta dan didukung oleh pemerintah,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis.

Kehadiran Bandara Dhoho diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan ekonomi di selatan Pulau Jawa. Luhut meyakini bahwa tata ruang di Kediri akan mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun ke depan, dan masyarakat akan lebih antusias menggunakan bandara ini untuk berpergian.

“Kualitas bandara ini sangat bagus. Ke depan, orang akan lebih senang terbang ke Kediri daripada ke Surabaya,” tambahnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memberikan apresiasi kepada PT Surya Dhoho Investama, anak perusahaan PT Gudang Garam Tbk, yang telah menginvestasikan Rp 12 triliun untuk pembangunan bandara ini.

“Bandara Dhoho adalah bukti komitmen kuat pihak swasta untuk membangun konektivitas di tanah air. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi pihak swasta lainnya,” ungkap Budi Karya.

Budi Karya juga menyampaikan potensi besar penumpang dari dan menuju Kediri, terutama untuk perjalanan Haji dan Umroh. Ia mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan Bandara Dhoho, yang lebih dekat daripada Bandara Juanda di Surabaya.

“Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama terkait perjalanan Haji dan Umroh,” imbuhnya.

Lebih jauh, Menhub menekankan bahwa Bandara Dhoho tidak hanya menjadi simbol kemajuan infrastruktur, tetapi juga diharapkan dapat membawa dampak positif bagi perekonomian dan kehidupan sosial di kawasan Kediri. Bandara ini diharapkan akan membuka peluang bisnis baru dan menciptakan lapangan kerja di berbagai sektor, termasuk transportasi, pariwisata, dan perhotelan.

“Saya yakin Bandara Dhoho akan memberikan dampak luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi di Kediri. Pemerintah Daerah Kediri diharapkan dapat aktif mempromosikan keberadaan bandara ini,” pungkas Budi Karya.

Bandara Dhoho dilengkapi dengan landasan pacu sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, mampu didarati oleh pesawat jenis wide-body. Sejak soft launching pada 5 April 2024, bandara ini telah melayani lebih dari 20.000 penumpang dengan 175 pergerakan pesawat.

Usai peresmian, dilakukan groundbreaking untuk konstruksi jalan tol akses yang akan menghubungkan Bandara Dhoho dengan Kota Kediri, diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat menuju bandara.

Turut hadir dalam acara tersebut jajaran Forkopimda wilayah Jawa Timur serta Direksi PT Gudang Garam Tbk dan PT Surya Dhoho Investama. (WG)

 

Komentar