Pentingnya Peran Perempuan dalam Mencegah Perkawinan Anak di Indonesia

DialogNasional3011 Dilihat

Medan, Dialoguejakarta.com – Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama, Eny Retno Yaqut, menekankan peran krusial perempuan dalam mencegah perkawinan anak di Indonesia. Dalam Seminar Nasional Cegah Kawin Anak yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam di Medan pada Kamis,( 26/9), Eny menyatakan bahwa perempuan memiliki pengaruh besar dalam menyebarluaskan kesadaran tentang dampak negatif dari pernikahan dini.

“Dengan peran aktif DWP, kami berharap informasi mengenai dampak buruk pernikahan anak dapat lebih cepat tersampaikan kepada masyarakat. Ibu-ibu memiliki posisi strategis dalam keluarga dan lingkungan, sehingga pesan ini bisa lebih efektif diterima,” kata Eny dalam keterangan resminya.

Dia menjelaskan bahwa perkawinan anak dapat mengakibatkan berbagai masalah, mulai dari kesehatan hingga pendidikan. (AT)

“Anak-anak yang menikah di usia dini berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan seperti gizi buruk dan kehilangan hak pendidikan, serta terbatasnya peluang untuk berkembang secara optimal,” tambahnya.

Eny juga menyoroti pentingnya sosialisasi pencegahan pernikahan anak yang dilakukan oleh perempuan, terutama para ibu.

“Perempuan, khususnya ibu, memiliki kemampuan untuk mendekati anak-anak dengan cara yang lebih efektif. Ketika seorang ibu mulai berbicara, pesannya sering kali lebih mudah diterima oleh anak dan masyarakat,” jelasnya.

Kehadiran aktif DWP Kementerian Agama di berbagai daerah diharapkan dapat memperkuat langkah-langkah pencegahan perkawinan anak. Seminar ini juga menjadi momentum untuk memperluas wawasan dan memperkokoh komitmen perempuan dalam menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.

DWP diharapkan menjadi jembatan perubahan di masyarakat, mengurangi angka perkawinan anak, serta mempertegas komitmen pemerintah dan masyarakat dalam melindungi masa depan generasi muda. (AT)