Kesbangpol DKI Jakarta Gencar Sosialisasikan Peguatan Kerukunan Hidup Beragama Jelang Pemilu 2024

DialogDaerah278 Dilihat

Jakarta, Dialoguejakarta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) tengah gencar mensosialisasikan penguatan kerukunan hidup bergama menjelang penyelenggaraan Pemilu Serentak Tahun 2024.

Kepala Bakesbangpol Provinsi DKI Jakarta Taufan Bakri, mengatakan, kegiatan ini sebagai komitmen Pemerintah DKI untuk terus berupaya mengantisipasi dan mencermati agar menjaga stabilitas di kalangan masyarakat .

“Dalam rangka merawat dan menguatkan kerukunan ke depan perlu membangun komunikasi yang optimal guna masa depan Kota Jakarta pasca tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara dan menjadi kota global,” kata Taufan saat membuka Seminar Peningkatan Kerukunan Umat Beragama Angkatan II Tahun 2024 di Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).

Seminar kali ini membahas tentang toleransi dan kerukunan umat beragama yang merupakan salah satu kewajiban bagi setiap umat beragama guna memperkuat dasar kerukunan hidup antar umat beragama menjelang Pemilu 2024.

Taufan juga mengatakan, peran Organisasi Keagamaan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda sangatlah penting dalam mengedukasi masyarakat luas untuk turut berpatisipasi dalam pembangunan di segala bidang.

Utamanya tidak terjebak dalam retorika-retorika sempit dan juga hasutan-hasutan melalui media sosial dan ajaran kebencian yang dapat menciptakan ketidak kondusifan dan timbulnya konflik, yang akan menghambat proses pembangunan Provinsi DKI Jakarta.

“Ini juga menjadi momentum tepat meningkatkan peran FKUB, Ormas, LSM, dan tokoh-tokoh pemuda dan agama untuk senantiasa bersinergi memperkuat kerukunan umat beragama dalam membangun sikap toleransi, saling menghormati dan menghargai,” pungkasnya.

Delegasi Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) yang menghadiri kegiatan tersebut antara lain, Rana Setiawan (Wakil Sekjen), Mahdi Djayakarta (Seksi Budaya), Muhammad Ade Maulidin (Seksi Humas), Bambang Tejo Lestioro (Anggota), Hafithro (Anggota).

Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba Majelis Ulama Indonesia (Ganas Annar MUI) Titik Haryati menyampaikan, generasi muda menjadi bagian masyarakat yang kritis dalam menciptakan iklim demokratis.

Menurutnya, Pemilu Serentak Tahun 2024 tidak hanya menjadi tugas bagi penyelenggara pemilu namun juga bagi seluruh elemen masyarakat termasuk generasi muda yang cerdas dan kritis yang mendambakan pimpinan yang jujur, amanah dan mampu membawa pada kemajuan.

“Peran pemuda dalam politik kini tak hanya sebagai objek pendulang suara, namun lebih jauh berperan sebagai aktor penggerak suksesi kepemimpinan dan menjaga proses demokrasi berjalan dengan adil,” ujarnya saat menjadi narasumber.

Sementara, Dosen di Universitas Negeri Jakarta, Ratiyono, mengatakan dalam menguatkan kerukunan beragama, masyarakat berperan sebagai nmediator dan bertindak sebafai fasilitator yang membantu menyelasaikan konflik, memfasilitasi dialog, dan membangun pemahaman bersama.

“Menjaga serta meningtkatkan toleransi antar umat beragama, melalui pemahamanm bersama bahwa perbedaan keyakinan adalah kekayaan, dan saling menghormati merupakan landasan penting untuk membangun kerukunan,” ujarnya.

Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Kemenag RI Slamet Abadi mengatakan, penguatan moderasi beragama menjadi menjadi sangat penting apalagi Indonesia dapat menjadi contoh toleransi masyarakat dunia.

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman. keanekaragaman budaya, agama, adat istiadat, tradisi, bahasa, suku, bangsa dan kebiasaan-kebiasaan.

“Melalui kesadaran tinggi masyarakat Indonesia ternyata kerukunan dapat terwujud, meski hal ini merupakan hal yang bisa dikatakan sulit untuk mencapainya,” pungkas Ismail.

Turut hadir perwakilan dari tokoh-tokoh pemuda dan agama Provinsi DKI Jakarta yaitu dari PW Ikatan Pelajar Muhammadiyah, PW Gerakan Pemuda Ansor, Puan Hayati, PW Muslimat Nahdlatul Ulama, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Ketua DPD Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), PW Nasyiatul Aisyiyah, BEM Pesantren se-Indonesia, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Pemuda Konghucu, DPW Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI), Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), BEM Universitas Saintek Muhammadiyah, Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), PD Persatuan Wanita Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perwati Wanita Perti), Cendikian Muda Muslim Indonesia (CMMI), dan Vox Point.

Bangsa Indonesia akan menorehkan tinta sejarah proses demokrasi melalui penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 secara serentak, termasuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada bulan November 2024. Momentum ini pun akan menjadi yang terbesar dan terkompleks dalam histori politik Indonesia.(*/Fit)

Komentar