Pemprov DKI gesa Moda Transportasi Lintas Raya Terpadu (LRT)

DialogNews474 Dilihat

Jakarta, Dialoguejakarta – Pemerintah DKI Jakarta dalam kurun waktu tiga hingga empat tahun terakhir ini, selalu melakukan upaya dalam membangun jaringan transportasi untuk mempermudah akses masyarakat serta mengurangi kemacetan lalu lintas di Ibu Kota Jakarta.

Mass Repid Transit (MRT), Lintas Raya Terpadu (LRT), dan Transjakarta merupakan salah satu jaringan transportasi berbasis rel yang dibangun pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai solusi yang ampuh dalam mengatasi kemacetan. Baru-baru ini Pemerintah melakukan uji coba pada moda transportasi LRT Jabodebek meliputi rute yaitu Jakarta, Depok, Bekasi, kapasitas penumpang terbatas.

Moda Transportasi LRT Jabodebek merupakan proyek strategis nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan transportasi umum dalam mendukung pembangunannya diwilayah Jabodebek. Pemerintah menginisiasi pelaksanaan percepatan pembangunan sarana dan prasarana Light Rail Transit (LRT) terintegrasi dengan menugaskan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku BUMN yang juga memiliki tujuan sebagai agen pembangunan (Agent of Development).

LRT Jabodebek sudah menggelar soft lauching pada 12 Juli 2023  – 16 Juli 2023, selanjutnya untuk tahap ke dua pada 27 Juli 2023 – 15 Agustus 2023. Jika tidak ada kendala maka Grand Launching akan dibuka oleh Bapak Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2023. Pada uji coba LRT Jabodebek ini bertujuan memperkenalkan dan mengajak masyarakat untuk meggunakan LRT Jabodebek secara gratis dengan cara mendaftar melalui link yang sudah tersedia.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah mempersiapkan antisipasi operasional LRT Jabodebek di tengah kondisi darurat yang beroperasi tanpa masinis. Light Rapid Transit (LRT) merupakan  sistem transportasi metropolitan dengan sistem pengoperasian elektrik. LRT beroperasi pada jalurnya sendiri, baik di bawah tanah, udara, atau di jalan yang mampu mengoperasikan gerbong pendek sehingga kapasitas penumpangnya lebih kecil dengan jumlah daya tampung penumpang yang sedikit.

Moda Transportasi umum LRT ini,  juga memiliki  kelebihan dan kekurangan sebagai moda transportasi umum. Kelebihan LRT yaitu biaya pembangunan dan operasional lebih murah, tepat waktu, radius tikungan lebih kecil, memiliki perlintasan sendiri tanpa mengganggu jalan raya, menjadi alternatif angkutan massal dari kawasan pinggiran Jakarta, dan kekurangan LRT sendiri yaitu kapasitas daya angkut kecil, kecepatan lebih lambat. Demi kenyamanan moda Transportasi ini para penumpang LRT telah disediakan juga fasilitas umum oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) seperti Emergency Stop buttonAnouncementPassanger Information Display System (PIDS),CCTV,Ruang Kesehatan, Mushola, Ruang Menyusui,Toilet Disabilitas, Toilet Male dan Female Akses (Lift, Eskalator, Tangga).

LRT Jabodebek sendiri terdapat 18 Stasiun yang akan melayani masyarakat dengan 31 rangkai setiap rangkaiannya terdiri dari 6 rangkai. untuk lintas perjalan Cibubur, Lintas  LRT Cibubur terdiri dari 12  Stasiun LRT Yaitu : Stasiun LRT Dukuh Atas, Stasiun LRT Setia Budi, Stasiun LRT Rasuna said, Stasiun LRT Kuningan, Stasiun LRT Pancoran, Stasiun LRT Cikoko, Stasiun LRT Ciliwung, Stasiun LRT  Cawang, Stasiun LRT TMII, Stasiun LRT Kampung Rambutan, Stasiun LRT Ciracas, Stasiun LRT Harjamukti. Lintas Perjalanan LRT Bekasi terdiri dari 14 Stasiun LRT yaitu :

Stasiun LRT Dukuh Atas, Stasiun LRT Setiabudi, Stasiun LRT Rasuna Said, Stasiun LRT Kuningan, Stasiun LRT Pancoran, Stasiun LRT Cikoko, Stasiun LRT Ciliwung, Stasiun LRT Cawang, Stasiun LRT Halim, Stasiun LRT Jati Bening Baru, Stasiun LRT Cikunir 1, Stasiun LRT Cikunir 2, Stasiun LRT Bekasi Barat, Stasiun LRT Jati Mulya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerja keras untuk mengalihkan kendaraan pribadi berorientasi ke moda transportasi umum, salah satu strategi yang digunakan sebagai pendukung ialah Integrasi transportasi antar moda yang akan membawa perubahan bagi masyarakat Jakarta yaitu meningkatnya kemudahan, kenyamanan dalam mengunakan moda transportasi umum.

Salah contoh moda transportasi umum LRT yang sudah terintegrasi antara lain adalah Stasiun Cikoko. Halte TransJakarta Cikoko dan Stasiun KAI Cawang akan mengintegrasikan moda angkutan massal. Dalam memudahkan perpindahan penumpang dari Stasiun LRT Cikoko ke Stasiun Cawang atapun Halte Transjakarta Cikoko yang merupakan bagian dari koridor 9 Pluit – Pinang Ranti kedua stasiun tersebut akan melalui akses jembatan penyeberangan orang (JPO). Oleh sebab itu, mari kita dukung upaya pemerintah untuk menjadikan Jakarta lebih baik dengan beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi umum.

Sumber: Dinas Perhubungan DKI Jakarta

Komentar